Internet Protocol Version 6 (IPv6)
- Definisi IPv6
Alamat
IP versi 6 (sering
disebut sebagai alamat IPv6)
adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol
jaringan TCP/IP
yang menggunakan protokol IP versi 6. Standar Internet Protocol
generasi baru ini mulai
dibentuk sejak tahun 1994. Panjang totalnya adalah 128-bit, dan memiliki kombinasi alamat sebanyak 2^64^6 untuk host komputer di seluruh dunia, cukup untuk memberikan setiap
orang di dunia ini dengan sebuah alamat IP yang unik. Selain itu, IPv6 juga
telah memiliki fitur keamanan yang lebih baik daripada IPv4. Struktur jaringan
IPv6 pun lebih fleksibel daripada struktur yang ada saat ini, karena
masing-masing titik dapat mengalokasikan alamatnya masing-masing. Contoh alamat IP versi 6 adalah 21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A.
IPv6 merupakan solusi bagi
keterbatasan alamat IPv4 (32 bit). IPv6 dengan 128 bit memungkinkan
pengalamatan yang lebih banyak, yang memungkinkan IP-nisasi berbagai perangkat
(PDA, handphone, perangkat rumah tangga, perlengkapan otomotif). Aspek keamanan
dan kualitas layanan yang telah terintegrasi. Desain autokonfigurasi IPv6 dan
strukturnya yang berhirarki memungkinkan dukungan terhadap komunikasi bergerak
tanpa memutuskan komunikasi end-to-end. IPv6 memungkinkan komunikasi
peer-to-peer tanpa melalui NAT, sehingga memudahkan proses kolaborasi /
komunikasi end-to-end: manusia ke manusia, mesin ke mesin, manusia ke mesin dan
sebaliknya.
- Format IPv6
Dalam IPv6, alamat 128-bit akan dibagi ke
dalam 8 blok berukuran 16-bit, yang dapat dikonversikan ke dalam bilangan
heksadesimal berukuran 4-digit. Setiap blok bilangan heksadesimal tersebut akan
dipisahkan dengan tanda titik dua (:). Karenanya, format notasi yang digunakan
oleh IPv6 juga sering disebut dengan colon-hexadecimal format, berbeda
dengan IPv4 yang menggunakan dotted-decimal format. Contoh alamat IPv6 dalam bentuk
bilangan biner:
00100001110110100000000011010011000000000000000000101111001110110000001010101010000000001111111111111110001010001001110001011010
angka-angka biner di atas harus dibagi ke dalam 8 buah blok berukuran
16-bit,
untuk
menerjemahkannya ke dalam bentuk notasi colon-hexadecimal format, yaitu seperti berikut:
0010000111011010 0000000011010011 0000000000000000 0010111100111011 0000001010101010 0000000011111111 1111111000101000 1001110001011010
lalu, setiap blok berukuran 16-bit tersebut harus dikonversikan ke
dalam bilangan heksadesimal dan setiap bilangan heksadesimal tersebut
dipisahkan dengan menggunakan tanda titik dua. Hasil konversinya adalah sebagai
berikut:
21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A
C.
Penyerdehanaan bentuk
alamat IPv6
Ada dua cara dalam
menyederhanakan alamat IPv6 :
a) Dengan membuang angka
0
pada awal setiap blok yang berukuran
16-bit di atas, dengan menyisakan satu digit terakhir. Dengan membuang angka 0
, alamat
21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A
disederhanakan menjadi:
21DA:D3:0:2F3B:2AA:FF:FE28:9C5A
b) Selanjutnya, dengan membuang semua karakter
0
, pada sebuah alamat yang banyak angka 0
-nya. Jika sebuah alamat IPv6 yang
direpresentasikan dalam notasi colon-hexadecimal format mengandung
beberapa blok 16-bit dengan angka 0
, maka alamat tersebut dapat disederhanakan dengan menggunakan tanda
dua buah titik dua (:
). Contoh dari alamatFE80:0:0:0:2AA:FF:FE9A:4CA2
disederhanakan
menjadi :
FE80::2AA:FF:FE9A:4CA2
Contoh lain :
FF02:0:0:0:0:0:0:2
menjadi FF02::2
.
Namun, untuk menghindari kebingungan,
penyederhanaan alamat IPv6 dengan cara ini sebaiknya hanya digunakan sekali
saja di dalam satu alamat, karena kemungkinan nantinya pengguna tidak dapat
menentukan berapa banyak bit
0
yang direpresentasikan oleh setiap tanda dua titik dua (:
) yang terdapat dalam alamat tersebut.
Tabel berikut mengilustrasikan cara penggunaan hal ini.
Untuk menentukan berapa banyak
bit bernilai
0
yang dibuang (dan digantikan
dengan tanda dua titik dua) dalam sebuah alamat IPv6, dapat dilakukan dengan
menghitung berapa banyak blok yang tersedia dalam alamat tersebut, yang
kemudian dikurangkan dengan angka 8, dan angka tersebut dikalikan dengan 16.
Sebagai contoh, alamat FF02::2
hanya mengandung dua blok
alamat (blok FF02
dan blok 2
). Maka, jumlah bit yang dibuang adalah
(8-2) x 16 = 96 buah bit.
D.
Format Prefix IPv6
Prefiks
adalah sebuah bagian dari alamat IP, di mana bit-bit memiliki nilai-nilai yang
tetap atau bit-bit tersebut merupakan bagian dari sebuah rute atau subnet
identifier. Prefiks dalam IPv6 direpesentasikan dengan cara yang
sama seperti halnya prefiks alamat IPv4, yaitu [alamat]/[angka panjang prefiks]. Panjang prefiks menentukan
jumlah bit terbesar paling kiri yang membuat prefiks subnet. Untuk
pendelegasian ke subnet biasanya akan dinyatakan dalam blok alamat yang
dituliskan dalam blok alamat dengan panjang prefix tertentu dengan notasi CIDR. Sebagai contoh, prefiks sebuah
alamat IPv6 dapat direpresentasikan sebagai berikut: 3FFE:2900:D005:F28B::/64. Contoh tersebut, 64 bit pertama dari alamat
tersebut dianggap sebagai prefiks alamat, sementara 64 bit sisanya dianggap
sebagai interface ID.
- Jenis – jenis
IPv6
a) IPv6 mendukung beberapa jenis format
prefix, yakni sebagai berikut:
1)
Alamat Unicast, yang menyediakan komunikasi
secara point-to-point, secara langsung antara dua host dalam sebuah
jaringan. Alamat IPv6 unicast dapat diimplementasikan dalam berbagai
jenis alamat, yaitu:
§ Alamat
unicast global
Alamat unicast global IPv6 mirip
dengan alamat publik dalam alamat IPv4. Dikenal juga sebagai Aggregatable
Global Unicast Address. Dinamakan aggregatable karena memang didesain
untuk bisa diaggregasi dan diringkas (aggregation dan summarization) untuk
menghasilkan infrastruktur routing yang efisien. Seperti halnya alamat publik
IPv4 yang dapat secara global dirujuk oleh host-host di Internet
dengan menggunakan proses routing, alamat ini juga mengimplementasikan hal serupa.
Struktur alamat IPv6 unicast global terbagi menjadi topologi tiga level
(Public, Site, dan Node).
Field
|
Panjang
|
Keterangan
|
001
|
3 bit
|
Berfungsi sebagai tanda pengenal alamat, bahwa alamat ini adalah
sebuah alamat IPv6 Unicast Global.
|
Top Level Aggregation Identifier (TLA ID)
|
13 bit
|
Berfungsi sebagai level tertinggi dalam hierarki routing. TLA ID
diatur oleh Internet Assigned
Name Authority (IANA), yang mengalokasikannya ke dalam daftar Internet registry, yang
kemudian mengolasikan sebuah TLA ID ke sebuah ISP global. IANA telah mulai
mengalokasikan blok alamat pertama untuk alamat global ini yaitu 2001::/16. Menurut kebijakan IANA setiap
end-site seharusnya diberikan blok alamat IPv6 dengan panjang prefix /48.
|
Res
|
8 bit
|
Direservasikan untuk penggunaan pada masa yang akan datang (mungkin
untuk memperluas TLA ID atau NLA ID).
|
Next Level Aggregation Identifier (NLA ID)
|
24 bit
|
Berfungsi sebagai tanda pengenal milik situs (site) kustomer
tertentu.
|
Site Level Aggregation Identifier (SLA ID)
|
16 bit
|
Mengizinkan hingga 65536 (216) subnet dalam sebuah situs
individu. SLA ID ditetapkan di dalam sebuah site. ISP tidak dapat
mengubah bagian alamat ini.
|
Interface ID
|
64 bit
|
Berfungsi sebagai alamat dari sebuah node dalam subnet yang spesifik
(yang ditentukan oleh SLA ID).
|
§ Alamat
unicast site-local
Alamat unicast site-local IPv6 mirip
dengan alamat privat dalam IPv4. Ruang lingkup dari sebuah alamat terdapat pada
Internetwork dalam sebuah site milik sebuah organisasi. Penggunaan alamat unicast
global dan unicast site-local dalam sebuah jaringan adalah mungkin
dilakukan. Prefiks yang digunakan oleh alamat ini adalah
FEC0::/48
.
Field
|
Panjang
|
Keterangan
|
111111101100000000000000000000000000000000000000 |
48 bit
|
Nilai ketetapan alamat unicast site-local
|
Subnet Identifier
|
16 bit
|
Mengizinkan hingga 65536 (216) subnet dalam sebuah
struktur subnet datar. Administrator juga dapat membagi bit-bit yang yang
memiliki nilai tinggi (high-order bit) untuk membuat sebuah infrastruktur
routing hierarkis.
|
Interface Identifier
|
64 bit
|
Berfungsi sebagai alamat dari sebuah node dalam subnet yang
spesifik.
|
§ Alamat
unicast link-local
Alamat unicast link-local adalah alamat
yang digunakan oleh host-host dalam subnet yang sama. Alamat ini mirip
dengan konfigurasi APIPA
(Automatic Private Internet Protocol Addressing) dalam sistem
operasi Microsoft Windows XP ke atas. host-host
yang berada di dalam subnet yang sama akan
menggunakan alamat-alamat ini secara otomatis agar dapat berkomunikasi. Alamat
ini juga memiliki fungsi resolusi alamat, yang disebut dengan Neighbor
Discovery. Prefiks alamat yang digunakan oleh jenis alamat ini adalah
FE80::/64
.
Field.
|
Panjang
|
Keterangan
|
1111111010000000000000000000000000000000000000000000000000000000 |
64 bit
|
Berfungsi sebagai tanda pengenal alamat unicast link-local.
|
Interface ID
|
64 bit
|
Berfungsi sebagai alamat dari sebuah
node dalam subnet yang spesifik
|
§ Alamat Spesial
a. Alamat
unicast yang belum ditentukan (unicast unspecified address)
Alamat unicast yang belum
ditentukan adalah alamat yang belum ditentukan oleh seorang administrator atau
tidak menemukan sebuah DHCP Server untuk meminta alamat. Alamat ini sama dengan
alamat IPv4 yang belum ditentukan, yakni
0.0.0.0
. Nilai alamat ini dalam IPv6 adalah 0:0:0:0:0:0:0:0
atau dapat disingkat menjadi
dua titik dua (::
).
b. Alamat
unicast loopback
Alamat unicast loopback adalah
sebuah alamat yang digunakan untuk mekanisme interprocess communication (IPC) dalam
sebuah host. Dalam IPv4, alamat yang ditetapkan adalah
127.0.0.1
, sementara dalam IPv6 adalah 0:0:0:0:0:0:0:1
, atau ::1
.
§
Alamat compability
a.
Alamat unicast 6to4
Alamat unicast 6to4 adalah alamat
yang digunakan oleh dua host IPv4 dan IPv6 dalam Internet
IPv4 agar dapat saling berkomunikasi. Alamat ini sering digunakan sebagai
pengganti alamat publik IPv4. Alamat ini aslinya menggunakan prefiks alamat
2002::/16
, dengan tambahan 32 bit dari alamat
publik IPv4 untuk membuat sebuah prefiks dengan panjang 48-bit, dengan format 2002:WWXX:YYZZ::/48
, di mana WWXX
dan YYZZ
adalah representasi dalam notasi colon-decimal
format dari notasi dotted-decimal format w.x.y.z
dari alamat publik IPv4. Sebagai contoh
alamat IPv4 157.60.91.123
diterjemahkan menjadi alamat
IPv6 2002:9D3C:5B7B::/48
. Meskipun demikian, alamat ini
sering ditulis dalam format IPv6 Unicast global address, yakni 2002:WWXX:YYZZ:SLA ID:Interface ID
.
b. Alamat
unicast ISATAP
Alamat Unicast ISATAP adalah sebuah alamat
yang digunakan oleh dua host IPv4 dan IPv6 dalam sebuah Intranet
IPv4 agar dapat saling berkomunikasi. Alamat ini menggabungkan prefiks alamat unicast
link-local, alamat unicast site-local atau alamat unicast global
(yang dapat berupa prefiks alamat 6to4) yang berukuran 64-bit dengan 32-bit
ISATAP Identifier (0000:5EFE), lalu diikuti dengan 32-bit alamat IPv4 yang
dimiliki oleh interface atau sebuah host. Prefiks yang digunakan
dalam alamat ini dinamakan dengan subnet
prefix. Meski alamat 6to4 hanya dapat menangani alamat IPv4 publik saja,
alamat ISATAP dapat menangani alamat pribadi IPv4 dan alamat publik IPv4.
§
NSAP addresses
Adalah alamat yang digunakan untuk
penterjemahan alamat Open System Interconnect (OSI) NSAP ke alamat IPv6. Alamat
IPv6 ini ditandai dengan prefix 0000001 dan 121 sisanya adalah alamat NSAP.
2)
Alamat Multicast, yang menyediakan metode untuk
mengirimkan sebuah paket data ke banyak host yang berada dalam group
yang sama. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-many. Alamat multicast IPv6 sama
seperti halnya alamat multicast pada
IPv4. Paket-paket yang ditujukan ke sebuah alamat multicast akan disampaikan
terhadap semua interface yang dikenali oleh alamat tersebut. Prefiks alamat
yang digunakan oleh alamat multicast IPv6 adalah
FF00::/8
. Alamat multicast ini memiliki skup antara lain sebagai berikut :
Skup alamat multicast IPv6
Nilai
skup Deskripsi skup
0×0 Reserved
0×1 Node-Local
0×2 Link-Local
0×5 Site-Local
0×8 Organization Local
0xE Global
0xF Reserved
0×0 Reserved
0×1 Node-Local
0×2 Link-Local
0×5 Site-Local
0×8 Organization Local
0xE Global
0xF Reserved
Field
|
Panjang
|
Keterangan
|
11111111 |
8 bit
|
Tanda pengenal bahwa alamat ini adalah alamat multicast.
|
Flags
|
4 bit
|
Berfungsi sebagai tanda pengenal apakah alamat ini adalah alamat
transient atau bukan. Jika nilainya 0, maka alamat ini bukan alamat
transient, dan alamat ini merujuk kepada alamat multicast yang ditetapkan
secara permanen. Jika nilainya 1, maka alamat ini adalah alamat transient.
|
Scope
|
4 bit
|
Berfungsi untuk mengindikasikan cakupan lalu lintas multicast,
seperti halnya interface-local, link-local, site-local, organization-local
atau global.
|
Group ID
|
112 bit
|
Berfungsi sebagai tanda pengenal group multicast
|
3)
Alamat Anycast, yang menyediakan metode
penyampaian paket data kepada anggota terdekat dari sebuah group. Alamat ini
digunakan dalam komunikasi one-to-one-of-many. Alamat ini juga digunakan
hanya sebagai alamat tujuan (destination address) dan diberikan hanya
kepada router,
bukan kepada host-host biasa. Alamat Anycast dalam IPv6 mirip dengan alamat anycast dalam
IPv4, tapi diimplementasikan dengan cara yang lebih efisien dibandingkan dengan
IPv4. Umumnya, alamat anycast digunakan oleh Internet Service Provider (ISP) yang
memiliki banyak klien. Meskipun alamat anycast menggunakan ruang alamat unicast,
tapi fungsinya berbeda daripada alamat unicast. IPv6 menggunakan alamat anycast
untuk mengidentifikasikan beberapa interface yang berbeda. IPv6 akan
menyampaikan paket-paket yang dialamatkan ke sebuah alamat anycast ke interface
terdekat yang dikenali oleh alamat tersebut. Hal ini sangat berbeda dengan
alamat multicast, yang menyampaikan paket ke banyak penerima, karena
alamat anycast akan menyampaikan paket kepada salah satu dari banyak
penerima.
b) Jika dilihat dari cakupan alamatnya, alamat unicast dan
anycast terbagi menjadi alamat-alamat berikut:
·
Link-Local, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar
dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam satu subnet.
·
Site-Local, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar
dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam sebuah intranet.
·
Global Address, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar
dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam Internet
berbasis IPv6.
Sementara itu, cakupan alamat multicast
dimasukkan ke dalam struktur alamat.
- Kelebihan dan
kekurangan IPv6
F.1 Kelebihan
1) Format header baru. Header baru IPv6 lebih efisien
daripada header pada IPv4 (karena memiliki overhead yang lebih kecil). Hal ini
diperoleh dengan menghilangkan beberapa bagian yang tidak penting atau
opsional.
2) Jumlah alamat yang jauh lebih
besar. Dengan spesifikasi bit untuk
alamat standar sebanyak 128-bit memiliki arti IPv6 akan mampu menyediakan 2^128
kemungkinan alamat unik. Walaupun tidak semuanya akan dialokasikan namun sudah
cukup untuk keperluan masa mendatang sehingga teknologi semacam NAT pada IPv4
sudah tidak perlu lagi digunakan.
3) Infrastruktur routing dan
addressing yang efisien dan hirarkis. Arsitektur pengalamatan IPv6 yang hirarkis membuat infrastruktur
routing menjadi efisien dan hirarkis juga. Adanya konsep skup juga memudahkan
dalam manajemen pengalamatan untuk berbagai mode teknologi transmisi.
4) Kemampuan Plug-and-play melalui
stateless maupun statefull address auto-configuration. Pada teknologi IPv6, sebuah
node yang memerlukan alamat bisa secara otomatis mendapatkannya (alamat global)
dari router IPv6 ataupun cukup dengan mengkonfigurasi dirinya sendiri dengan
alamat IPv6 tertentu (alamat link local) tanpa perlu adanya DHCP server seperti
pada IPv4. Hal ini juga akan memudahkan konfigurasi. Hal ini penting bagi
kesuksesan teknologi pengalamatan masa depan karena di Internet masa depan nanti
akan semakin banyak node yang akan terkoneksi. Perangkat rumah tangga dan
bahkan manusia pun bisa saja akan memiliki alamat IP. Tentu saja ini
mensyaratkan kesederhanaan dalam konfigurasinya. Mekanisme konfigurasi otomatis
pada IPv6 ini akan memudahkan tiap host untuk mendapatkan alamat, menemukan
tetangga dan router default bahkan menggunakan lebih dari satu router default
untuk redundansi dengan efisien.
5) Keamanan yang sudah menjadi
standar built-in. Jika pada IPv4 fitur IPsec hanya bersifat opsional maka pada IPv6
fitur IPsec ini menjadi spesifikasi standar. Paket IPv6 sudah bisa secara
langsung diamankan pada layer network.
6) Dukungan yang lebih bagus
untuk QoS. Adanya
bagian (field) baru pada header IPv6 untuk mengidentifikasi trafik (Flow Label)
dan Traffic Class untuk prioritas trafik membuat QoS yang lebih terjamin bisa
diperoleh, bahkan ketika payload dari paket terenkripsi dengan IPSec dan ESP.
7) Berbagai protokol baru untuk
keperluan interaksi antar node
Adanya protokol baru misalnya Network Discovery dengan komunikasi multicast dan unicast yang efisien bisa menggantikan komunikasi broadcast ARP untuk menemukan neighbor dalam jaringan.
Adanya protokol baru misalnya Network Discovery dengan komunikasi multicast dan unicast yang efisien bisa menggantikan komunikasi broadcast ARP untuk menemukan neighbor dalam jaringan.
8) Ekstensibilitas.
Di masa depan IPv6 dapat dikembangkan lagi fitur-fiturnya dengan menambahkanya pada extension head
Di masa depan IPv6 dapat dikembangkan lagi fitur-fiturnya dengan menambahkanya pada extension head
F.2 Kekurangan
§ Operasi IPv6 membutuhkan perubahan perangkat (keras
dan/atau lunak) yang baru yang
mendukungnya.
§ Harus ada pelatihan tambahan, serta kewajiban tetap mengoperasikan jaringan IPv4,
sebab masih banyak layanan IPv6 yang berjalan di atas IPv4.
- Perbandingan IPv6
dan IPv4
IPv4
|
IPv6
|
Pengalamatan lebih
sedikit.
|
Memungkinkan pengalamatan lebih banyak.
|
Panjang alamat 32 bit (4 bytes)
|
Panjang alamat 128 bit (16 bytes)
|
Dikonfigurasi secara manual atau DHCP
|
IPv4 Tidak harus dikonfigurasi secara manual,
bisa menggunakan address autoconfiguration
|
Dukungan terhadap IPSec opsional
|
Dukungan terhadap IPSec dibutuhkan
|
Header mengandung option.
|
Data opsional dimasukkan seluruhnya ke
dalam extensions header.
|
Tidak mensyaratkan ukuran paket pada
link-layer dan harus bisa menyusun kembali paket berukuran 576 byte.
|
Paket link-layer harus mendukung ukuran
paket 1280 byte dan harus bisa menyusun
kembali paket berukuran 1500 byte |
Fragmentasi dilakukan oleh pengirim
dan ada router, menurunkan kinerja router.
|
Fragmentasi dilakukan hanya oleh
pengirim.
|
Checksum termasuk pada header.
|
Cheksum tidak masuk dalam header.
|
Menggunakan ARP Request secara broadcast
untuk menterjemahkan alamat IPv4 ke alamat
link-layer. |
ARP Request telah digantikan oleh
Neighbor Solitcitation secara multicast.
|
Untuk mengelola keanggotaan grup pada
subnet lokal digunakan Internet Group Management Protocol (IGMP).
|
IGMP telah digantikan fungsinya oleh
Multicast Listener Discovery (MLD).
|
·
REFERENSI
0 komentar: